sebuah film keluarga yang dirilis pada tahun 1984 dan sempat sukses baik secara kritikal dan komersial. Jika pada film aslinya tokoh pengajar karate diperankan oleh aktor berdarah Jepang, Pat Morita, yang berhasil mendapatkan nominasi Best Actor in a Supporting Role di ajang Academy Awards untuk perannya di film tersebut, maka dalam versi terbarunya, aktor legendaris asal Hong Kong, Jackie Chan, yang menerima kehormatan untuk memainkan peran tersebut.
Kisahnya sendiri masih mengambil garis besar cerita yang sama seperti versi lama dari The Karate Kid. Dre Parker (Jaden Smith) harus berpisah dari teman-temannya di Detroit dan pindah ke Beijing, China, karena tuntutan pekerjaan ibunya, Sherry (Taraji P Henson). Seperti biasa, proses beradaptasi dengan lingkungan baru adalah sesuatu yang sedikit susah untuk dilakukan, khususnya bagi anak-anak seusia Dre.
Perkenalannya dengan seorang gadis cantik, Mei Ying (Wen Wen Han), ternyata menyebabkan Dre menjadi tidak disukai oleh Cheng (Zhenwei Wang), pemuda yang telah lama menyukai Mei Ying. Bersama anggota gang-nya, Cheng seringkali menjadikan Dre sebagai “alat praktek” ilmu Kung-Fu yang selama ini mereka pelajari. Hal ini, tentu saja membuat Dre semakin merasa tidak betah untuk berada di China.
Beruntung, Dre kemudian bertemu Mr Han (Chan), seorang mekanik yang bekerja di apartemen mereka. Setelah sempat menolong Dre dari serangan Cheng dan teman-temannya, Mr Han kemudian bersedia untuk mengajarkan Dre beberapa teknik Kung-Fu, yang tentu saja dilakukannya untuk membantu Dre dalam menjaga dirinya. Namun, tantangan dari guru Kung-Fu Cheng, Master Li (Yu Rongguang), agar Dre mengikuti kompetisi Kung-Fu agar tidak diganggu lagi oleh Cheng dan teman-temannya, membuat Mr Han harus melatih Dre lebih keras lagi.
Ada cukup banyak hal yang berubah dari versi terbaru The Karate Kid ini. Jika awalnya film ini memiliki latar belakang tempat di Los Angeles, Amerika Serikat, maka kali ini latar belakang cerita berlokasi di Beijing, China. Hal ini ternyata memberikan beberapa pengaruh yang berarti pada keseluruhan jalan cerita, terutama durasi film yang bertambah panjang menjadi 140 menit, yang banyak dihabiskan untuk menunjukkan lokasi-lokasi pariwisata China: The Forbidden City dan The Great Wall, yang sebenarnya tidak begitu berpengaruh pada jalan cerita utama.
Lokasi yang berada di China ternyata telah memberikan kesan “aneh” tersendiri pada beberapa orang, China semenjak lama telah dikenal sebagai negeri yang rajin mengajarkan Kung-Fu pada pemudanya — seperti yang ditunjukkan pada film ini sendiri. Jelas hal ini memberikan kontradiksi pada judul film yang menekankan kata “Karate.” Seni bela diri Karate sama sekali tidak disinggung pada film ini secara keseluruhan, dan digantikan oleh Kung-Fu. Selain hal-hal diatas, jalan cerita The Karate Kid pada umumnya tetap setia dengan apa yang telah digariskan oleh film aslinya.
Tidak menawarkan sesuatu yang baru, jalan cerita The Karate Kid telah banyak ditemukan pada film-film sejenis. Hal ini tidak berarti buruk, khususnya bagi para penonton muda yang kebanyakan pasti akan dapat menikmati film ini — jika mereka dapat bertahan pada panjangnya durasi film ini. Namun penonton yang lebih dewasa pasti lebih mengharapkan adanya interaksi lebih dalam antara karakter Dre dengan karakter-karakter dewasa yang berada di sekitarnya, yang akan dapat memberikan sisi drama lebih menyentuh lagi pada film ini.
Jaden Smith, putra aktor Will Smith yang pernah membintangi The Pursuit of Happyness, juga sepertinya masih perlu banyak mengasah kemampuan aktingnya bila ia ingin memerankan sebuah karakter yang menuntutnya untuk selalu berada di depan layar setiap saat. Smith terkadang masih terlihat kaku dalam memerankan karakternya, dan belum memiliki ikatan emosi yang berarti antara dirinya dengan pemeran-pemeran lain yang berada di sekitarnya, khususnya Jackie Chan yang selalu berada di sampingnya. Jackie Chan sendiri bermain tidak buruk, walau karakternya menjadi terlihat tidak terlalu hidup dan menonjol di keseluruhan film. Chan juga tidak banyak menggunakan kemampuan terbaiknya dalam Kung-Fu untuk film ini, yang semakin mengecilkan perannya di film ini.
Lagi-lagi berperan sebagai seorang ibu, seperti di The Curious Case of Benjamin Button, dan lagi-lagi perannya terlihat dibatasi dengan peran seorang ibu yang khawatir atau sering memberikan tampilan komikal, Taraji P Henson sebenarnya dapat disebut sebagai satu-satunya pemeran yang bermain secara dinamis di keseluruhan film ini. Kehadirannya selalu memberikan nilai tambah dan membuat The Karate Kid menjadi lebih dapat dinikmati. Tentu sangat disayangkan perannya disini hanya terbatas untuk beberapa saat saja.
Durasi sepanjang 140 menit mungkin mengharuskan sutradara Harald Zwart untuk selalu memperpanjang durasi setiap adegan yang ada di film ini, walaupun sebenarnya tidak berpengaruh banyak pada keseluruhan kualitas jalan cerita. Masih mengandalkan formula standar film keluarga Hollywood, The Karate Kid akan dapat menyenangkan setiap penonton mudanya dan mereka yang senang dengan film-film sejenis.
Rating: 3 / 5
The Karate Kid (2010)
Directed by Harald Zwart Produced by Jerry Weintraub, Will Smith, Jada Pinkett Smith, James Lassiter, Ken Stovitz Written by Christopher Murphey (screenplay), Robert Mark Kamen (story) Starring Jackie Chan, Jaden Smith, Taraji P. Henson Music by James Horner Cinematography Roger Pratt Editing by Kevin Stermer Studio Overbrook Entertainment/JW Productions/China Film Group Distributed by Columbia Pictures Running time 140 minutes Country United States, China Language English
Posting Komentar